Featured

PKI, HANTU BERGENTAYANGAN DARI FPI DI MUSIM POLITIK

by - Februari 25, 2017

Sumber: Dokumentasi Sejarah

FPI (Front Pembela Islam) berkali-kali menyerukan tentang bahaya kemunculan kembali PKI (Partai Komunis Indonesia) di negeri ini. Seolah pandangan politik mereka sangat kuat beracu pada pemerintahan Orde Baru yang sudah tumbang tahun 1998 lalu. Mungkin karena era Reformasi yang cenderung bisa bebas menyatakan pendapat, dikhawatirkan menjadi kesempatan bagi eks PKI untuk bangkit. Padahal partai yang sudah bubar di dekade 1960an itu menjadi partai terlarang dan anggotanya, serta orang-orang yang bersangkutan dengan PKI (meskipun dia berhubungan dengan erat oleh anggota PKI) dibabat habis pada waktu itu juga.
Sumber: Wikipedia

Perlu diketahui, PKI itu sendiri menganut pemahaman komunisme. Komunisme sendiri pada dasarnya dalah pemahaman kesamarataan kemakmuran antara yang kaya dan miskin. Tentu saja pemahaman ini berlawanan dengan kapitalisme, yang cenderung memakmurkan mereka yang memiliki kepemilikan yang banyak.

Diherankannya adalah, komunisme itu sendri dihubung-hubungkan dengan atheis oleh orang-orang Indonesia. Pemahaman ini didoktrinkan sendiri oleh pemerintahan era Orde Baru yang saat itu berhasil merebut kekuasaan dari Orde Lama atas terjadinya penumpasan PKI yang mengaitkan PKI membunuh sejumlah ulama di Indonesia. Secara otomatis, komunisme yang dianggap kejam oleh Orde Baru, semakin disempurnakan citarasa kejamnya dengan komunisme sama dengan atheisme oleh pemerintah. Tentunya, atheisme itu sendiri menjadi lawan oleh kaum beragama yang pernah terluka karena PKI itu sendiri.

Di era reformasi kini, presiden Joko Widodo itu sendiri terimbas tuduhan PKInya. Tuduhan tersebut dilayangkan oleh orang-orang yang berseberangan politik dengan partai PDI-P. Bahkan pula, PDI-P terimbas juga dengan tuduhan partai penerus PKI yang sama sekali  tidak ada hubungannya antara paham PDI-P dengan PKI.
Post yang saya baca dari website yang menyatakan fakta keberadaan PKI, setelah dilihat fakta-fakta tersebut tidak begitu benar kepastiannya.
Permasalahannya, dari manakah isu tersebut tersebar? Isu kebanyakan tersebar oleh akun-akun hoax dan penebar kebencian yang semuanya berakar dengan kepentingan politik dan sangkut paut FPI. Salah satunya adalah situs islamislami yang menyebarkan prasangka dan pernyataan PKI bangkit. Situs tersebut, dalam salah satu postingannya, menyebutkan menonton film yang menceritakan PKI (yang bukan produksi orde baru) memprasangkakan sebagai doktrin PKI. Selan itu, Rizieq Shihab dalam aksi 299, dalam orasi jarak jauhnya, ia mengatakan "Omong kosong kalau yang mengatakan PKI tidak akan bangkit atau PKI sudah final, tidak akan bangkit lagi, omong kosong. PKI sudah akan bangkit lagi. PKI akan melibas kita semua kalau kita tidak merapatkan barisan dari sekarang," sebagaimana yang dilansir CNN Indonesia.
Sumber: Eramuslim

Akibat doktrin isu kebangkitan PKI yang tersebar di era reformasi ini, seringkali terjadi beberapa kasus kekerasan terhadap orang yang diduga antek PKI. Salah satunya yang dilasir oleh tirto.id, Seorang tunawisma dianiaya karena dianggap berpura-pura gila dan disinyalir hendak menganiaya tokoh agama. Persoalan tersebut jadi ramai di publik setelah kejadian itu menjadi video dan tersebar di media sosial. Seorang warga berinisial NSAU menambahkan embel-embel “PKI” yang akhirnya telanjur tersebar sebagai hoax.

FPI sendiri mengatakan bahwa pihak mereka mengetahui keberadaan PKI di Indonesia. Permasalahannya, dalam TAP MPRS Nomor 25 tahun 1966 menyatakan “Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka adalah wajar, bahwa tidak diberikan hak hidup bagi Partai Komunis Indonesia dan bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkembangkan dan menyebarkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme,” dan Presiden Joko Widodo dalam sosial medianya mengatakan “Pertanyaannya, di mana? Di mana? Kalau ada tunjukkan kepada kita. Kepada saya. Saya gebuk detik itu juga! Soal PKI itu, hukumnya jelas sudah dilarang. Apalagi sampai disorong-sorongkan ke saya, seolah-olah saya melindungi.” Jika FPI benar-benar mengetahui keberadaan PKI, mengapa tidak melaporkan kepada pemerintah? Selama ini yang ada hanyalah penggerebekan pentas seni yang diprasangka sebagai perkumpulan antek PKI.

Sumber: Arrahmah
Selain itu dalam demonstrasi-demonstrasi anti PKI yang diteriakkan oleh FPI, kerap kali membawa bendera PKI. Darimanakah bendera PKI tersebut berasal? Tentunya berdasarkan penggeledahan Banser/Anshor, FPI sendiri yang menbuat bendera PKI, seolah bahwa FPI merebut bendera PKI yang ditemukan dari markas persembunyiannya. Jika memang benar mengetahui keberadaan PKI, tentunya ada kabar penggerebekkan dan penjarahan embel-embel PKI  di persembunyian mereka.

Kepentingan isu PKI bangkit ini, tentunya adalah kepentingan politik. Perlu diketahui, isu yang meyakini kebangkitan PKI, kebanyakan dari kelompok yang bertentangan dengan presiden Joko Widodo yang berlatar dari PDI-P.

Terakhir, pengikut koar-koar anti PKI ini mayoritas adalah kaum ekonomi menengah kebawah yang sedikit memiliki literasi. Jika memahami pemahaman komunisme ini, komunisme adalah ideologi yang membela kaum buruh, rakyat bawah dan menyetarakan kekayaan. Jika seandainya isu PKI ini benar-benar ada, seharusnya ketakutan akan komunisme bukanlah dari golongan menengah kebawah, tetapi kepada mereka yang berekonomi menengah ke atas.

You May Also Like

0 komentar