Featured

MELANCONG ISENG KE CURUG CILEMBER

by - Oktober 29, 2017


Penat di sela-sela Ujian Tengah Semester, saya bersama Kicay memutuskan untuk melepas penat ke puncak dengan tujuan 'iseng' sekedar mengunjungi acara teman kami (Hansen dan Glent) yang berada di suatu villa di puncak, Bogor. Berawal sekedar tercetus ide untuk ke puncak, kami langsung mempersiapkan kendaraan berupa motor untuk ke sana.

Kami tiba di villa teman kami yang berada di Megamendung pada pukul 1 malam. Pada vila tersebut memang terdapat acara komunitas mobil teman kami, bernama KOG (Kreasi Otak Gue). Cukup mengasyikan bergaul dengan bersosial bersama komunitas tersebut dan menambah-nambah relasi kami juga. 

Perlu diketahui, KOG ini adalah komunitas otomotif yang tersebar di seluruh Indonesia. Acara KOG yang dilaksnakan di vila ini dari KOG Tangerang, yang mereka undang juga dari KOG-KOG sekitar Jabodetabek dan Bandung untuk memeriahkannnya.

Okay, kembali cerita perjalanan. Keesokkannya, kami berpisah dari teman-teman kami dari KOG untuk menikmati Curug Cilember. Curug Cilember ini tidak jauh jaraknya dari vila tadi.

Saat kami tiba di Curug Cilember, kamu harus membayar uang masuk sebesar Rp20.000/orang. Tentu itu termasuk harga yang lumayan bagi kami yang sekedar iseng melancong. Tapi mau tidak mau, kami harus membayarnya. "Kapan lagi bisa ke sana kalau tidak sekarang?" Itu konsep kami pada perjalanan ke Cilember ini.

Oh iya, sebelum masuk ke wisata Curug Cilember, saya menyarankan kamu untuk mencicipi roti maryam yang ada di depan parkiran mobil. Rasanya recommended untuk kamu yang ingin mengganjal perut dengan makanan timur-tengah.

Metode ticketing di pintu masuk wisata Curug Cilember menggunakan tapping card, seperti sedang ingin masuk stasiun untuk masuk ke Commuter Line.

Di Curug Cilember, kamu bisa menemui banyak tenda-tenda. Kamu bisa memasang tenda untuk bermalam di sini, atau menyewa tenda Rp50.000/malam. Selain itu juga memang sering diadakan acara perkemahan pramuka di sini oleh sekolah-sekolah.


Konon Curug Cilember adalah tempat pemandian putri-putri kerajaan Siliwangi berdasarkan kisah turun-temurun. Tidak hanya legendanya saja, konon bila mandi di Curug Cilember kamu bisa awet muda, mempermudah mendapatkan jodoh dan dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

Saat pertama kali kami masuk, kami singgah di tempat budidaya kupu-kupu. Sangkar kupu-kupu ini menyerupai iglo , rumah penduduk eskimo, namun cenderung transparan agar kupu-kupu bisa merasakan nikmatnya mentari. Sayangnya, saat kami ke sana, kami hanya sedikit sekali bertemu dengan kupu-kupu.



Meski memang terlihat menyenangkan untuk berkemah di sini dan bisa merasakan air terjun terus-menerus, tetapi tetap saja perlu berhati-hati. Sebab di dalam cagar Curug Cilember ini banyak kera yang doyan mencuri, terlebih lagi mereka sering beraktivitas pada malam hingga pagi hari. Meski begitu di lokasi yang bisa menjadi outbound ini tetap aman kok, asal tidak berbuat kegaduhan bagi hewan-hewan yang ada di sana.

Curug Cilember sendiri memiliki beberapa air terjun di dalamnya. Air terjun yang kami datangi sangatlah padat, karena memang sedang weekend, jadi banyak yang berlibur kemari. Maka kami harus menuju ke air terjun yang lebih atas yang (menurut kami) lebih sepi, sebab untuk ke sana kita harus mendaki tanjakkan yang lumayan.


Setibanya di air terjun yang lebih atasnya, ternyata ramai juga meski tidak seramai dengan air terjun yang ada di bawah. Ketinggian air terjunnya tidak setinggi dengan yang ada di bawah juga, tetapi disini cukup terbayar jika kamu melepas kelelahan kamu setelah menanjak tanjakkan yang berat.


Untuk rute turun dari air terjun, kamu akan melewati jalur yang berbeda. Di jalur ini, pada ujungnya kamu akan menemui toko-toko oleh-oleh dan marchandise ala Curug Cilember. Cukup menarik barang-barangnya untuk di koleksi, jika kamu pecinta koleksi oleh-oleh.



Lalu setelah dari sana, kami memutuskan untuk pulang. Perjalanan nekat kami dari Tangerang-Puncak dengan motor usai juga.

Saya sarankan, bagi kamu yang hendak ke Curug Cilember semoga lebih skeptis menghadapi penjaga pintu masuk. Sebab bisa jadi, kamu menjadi korban pungli petugas yang kekurangan gaji. Untuk perjalanan ke Curug Cilember, kamu juga perlu mengetahui informasi buka-tutup lalu lintas di Puncak. Hal ini berguna untuk mencegah terjebak macet saat berlibur di daerah puncak.

Selamat berjalan-jalan.

You May Also Like

0 komentar